Thursday, June 27, 2019

Requested Topic: Mengatasi BAPILNAS Tanpa Obat Kimia?

Halo ibu-ibu semuanyaaa... Maaf ya karena saya lama tidak menulis di blog ini, karena akhir-akhir ini rasanya capek dan sibuk dengan kerjaan baru, sekaligus liburan ke kampung halaman.

Kali ini saya mau bahas tentang topik yang di-request sama salah seorang ibu di kolom jawaban di Instagram @babyminediary, yaitu tentang mengatasi BAPILNAS (Batuk, Pilek, Panas) pada anak tanpa obat kimia.


Memang yah tiga penyakit ini tuh penyakit langganannya anak kecil. Bukan penyakit yang parah atau berbahaya sih, tapi kasihan lihat anak kita sakit kan. Apalagi kalau demam itu rasanya was-was, saya sampai selalu sedia termometer dan pegang dahi anak saya terus-terusan untuk cek suhunya.

Nah saya mau membagi pengalaman saya dalam mengatasi BAPILNAS pada anak saya yang hampir berumur 3 tahun ini:

BATUK-PILEK (atau salah satunya)
  • BAPIL Ringan
Memang anak-anak itu nggak bisa ya disuruh bilang kalau dia mulai terasa nggak enak badan. Cuma tiba-tiba rewel dan moody gitu aja. Tapi tanda-tanda pertama seperti mulai batuk-batuk kecil yang konstan (jadi beberapa kali sehari) itu bisa jadi gejala awal batuk. Begitu pula dengan pilek, biasanya mulai terdengar "srot-srot" kalau anak bernapas, atau mulai meler.Untuk tahap ini, kalau mereka masih normal-normal aja, nggak rewel atau lesu, biasanya saya langsung beri mereka "immune booster" seperti Echinacea dan First Defense-nya Childlife.

2 Produk ini natural ya Buibu, jadi walaupun dalam packing seperti obat, tapi komposisinya bukan pakai obat-obatan yang biasa dikasih dari dokter. First Defense itu dibuat dari tanaman-tanaman seperti daun zaitun, hypericum, dll. Kalau echinacea itu di sini dibentuk pil jadi "Imboost Force". Saya tahu sebenarnya masih banyak obat-obat tradisional dari tanaman di Indonesia, tapi saya nggak ada akses buat nyarinya. Apadaya, rumah di daerah industri. Taman aja nggak punya 😭 (jadi curhat kan).

Biasa saya kasih cuma sekali sehari walaupun di labelnya 3x sehari kalau untuk yang sedang sakit. Kenapa? Soalnya saya seling sama Sambucol (dan juga karena mahal :p). Tapi serius Buibu, Sambucol ini mantap kalau untuk gejala-gejala awal sakit. Di labelnya juga tulisannya lebih baik diminum dalam 24 jam gejala awal. Biasanya, dibarengi dengan makan makanan yang kuah-kuah dan air hangat, kondisi anak saya mulai membaik, 

Kalau gejalanya tidak membaik (tapi tidak tambah parah) biasanya saya tambah frekuensinya, misal biasanya cuma kasih sambucol 1x dan Childlife Echinacea 1x, saya tambah jadi sambucol-nya 2 atau 3x sehari seperti di labelnya. Asal tidak melebihi dosis yang sudah disarankan ya.


  • BAPIL berat
Pernah nih, anak saya setelah saya beri obat-obatan herbal seperti di atas itu, gejalanya tidak tambah ringan tapi naik tingkat jadi tambah parah. Ya udah kalau begitu, saya nggak berani memaksakan obat-obatan herbal untuk anak saya. Saya langsung kasih obat dokter (dulu pernah diresepkan oleh dokter), dan saya ikuti dosis pemberian obatnya.

Sebenarnya obat-obatan untuk batuk dan pilek itu cuma buat menekan gejalanya saja ya, kalau dokter anak saya biasanya kasih Isprinol juga untuk "membersihkan" virusnya. Tapi dikonsultasikan dulu ke dokter anak masing-masing ya.

PANAS (dan kombinasi Batuk-Pilek)

  • Di bawah 38°C: Kalau anak saya sudah terasa agak hangat badannya (atau sumeng), biasanya saya kasih minum air putih yang banyak. Saya nggak langsung kasihkan obat, karena peningkatan suhu tubuh itu adalah respon alami tubuh untuk membunuh penyebab penyakit. Kalau malam dan badan anak masih sumeng, saya oles Young Living Essential Oil yang Peppermint dan Lavender masing-masing 1 tetes, lalu ditutup dengan kaus kaki. Ini sudah 2x mempan untuk anak saya.





  • 38°C-39°C: Kalau suhu tubuh anak melebihi 38°C, selalu amati perilaku anak. Kalau anak masih ceria seperti biasanya, nyanyi-nyanyi, lari-larian, dan doyan makan ya biasanya saya kasih obat demam aja dan nggak usah panik. Saya biasa kasih yang bahannya Paracetamol, bukan yang Ibuprofen, karena Ibuprofen itu efek sampingnya lebih berbahaya dari paracetamol. Tidak lupa, saat tidur oleskan Young Living Essential Oil yang Peppermint dan Lavender seperti di atas (soalnya anak saya nggak suka kakinya diolesi minyak kalau masih bangun, kalau tidur kan dia nggak tau).

Kapan bawa anak ke rumah sakit?? Sekali lagi amati perilakunya ya Buibu. Kalau anak nggak mau makan minum dan lemas, dan suhunya sudah di atas 38°C, lebih baik dibawa ke dokter aja. Apalagi ditambah kalau suhunya di atas 39°C. Sebenarnya yang menyebabkan heat stroke atau "setep" kalau bahasa orang sini, itu adalah peningkatan suhu yang terlalu cepat. Jadi kalau suhunya meningkat perlahan dan anak terlihat ceria-ceria aja dengan suhu di bawah 39°C, tidak usah panik. Cukup beri obat dan banyak air putih, dan makanan-makanan yang mudah dicerna.


Jadi gitu Buibu, cara menangani BAPILNAS pada anak versi saya. Mungkin ada cara-cara lain yang ibu-ibu lain pakai? Boleh sharing yuk.








Thursday, May 2, 2019

What's in Our Bag?

Ibu-ibu pasti tahu kan, kalau sudah punya anak bayi, mau pergi kemana-mana itu bawaannya banyakkk. Apalagi kalau ke mall. Yang dulu waktu masih gadis tinggal bawa tas kecil, cuma isi dompet hape dan tissue, sekarang mah nggak bisa.

Sama seperti saya dulu, sejak melahirkan dan pertama kali mau pergi ke mall, saya bingung menata tas dengan barang-barang yang diperlukan oleh si kecil. Jadilah saya bawa diaper bag besar, kayak orang mau minggat. Untung aja ada pak suami yang menemani, jadi bukan saya yang bawa-bawa tasnya :p

Kali ini saya mau membagikan, apa saja isi tas pergi saya dengan anak saya waktu berusia 6 bulan.

1. Pampers cadangan
Yang ini jelas  harus bawa ya, karena kalau waktu pergi tiba-tiba bayi pup, maka harus diganti pampersnya.
2. Baju bayi dan bib cadangan
Kalau bayi berkeringat, atau makanannya tumpah ke baju, bisa langsung ganti baju aja.
3. Alas untuk ganti pampers
Ini cukup berguna, karena kalau misalnya mau ganti pampers di mobil, supaya nggak mengotori jok mobil. Changing pad yang saya punya ini dulu diberikan gratis dari rumah sakit.
4. Selimut, jaket, dan topi bayi
Jaga-jaga kalau misal tempatnya dingin, atau anginnya kencang. Kadang-kadang kita tidak sadar kalau di mall yang biasa kita datangi itu terdapat beberapa spot yang dingin. Kalau punya anak baru sadar, "wah angin AC-nya cukup kencang di sini".
5. Nursing Cover
Ini berguna sekali, kalau tiba-tiba bayi minta menyusu, tinggal pakai saja. Jangan lupa pilih yang bahannya tidak tembus pandang tapi tetap adem ya.
6. Tissue kering dan tissue basah antiseptik
Ini berguna untuk mengelap makanan yang tumpah, atau membersihkan tangan bayi sebelum makan.
8. Hand sanitizer
Berguna untuk membersihkan tangan orang tuanya ketika tidak sempat cuci tangan pakai air dan sabun.
9. Minyak telon
Kalau bayi tiba-tiba masuk angin atau rewel, karena terkadang (sering sih) ada beberapa hal yang tidak bisa diprediksi dari anak.
10. Botol minum anak.
Karena walaupun sudah minum ASI, tetap harus minum air putih setelah makan.
11. Barang-barang ibunya.
Setelah 10 poin di atas barang-barang anak semua, yang satu ini baru barang ibunya, seperti dompet, handphone, botol minum dan lipstik/lipbalm.

Emang repot deh kalau mau bepergian ketika sudah ada anak. Tapi bahagia juga ketika lihat si kecil senang waktu jalan-jalan.
Kalau barang bawaan versi ibu-ibu lainnya gimana? Boleh share di komentar ya :)

Sunday, March 31, 2019

Back to Nature: Review Sensatia Botanicals


Kali ini saya mau menulis tentang produk skincare, merk lokal Sensatia Botanicals yang diproduksi di Bali. Sensatia Botanicals ini sudah tersertifikasi organik dan halal.
Belakangan ini, sejak hamil saya suka cari produk-produk yang bebas paraben, bahkan kalau bisa yang lebih natural lagi. Yang minim bahan kimia.


Sebelum coba Sensatia Botanicals, saya sempat coba Gentle Cleanser merk Cetaphil, karena banyak banget yang bilang bagus dan enak dipakainya. Saya lihat komposisinya di internet dan memang aman dari paraben, malah komposisinya simple banget. Tapi satu yang saya heran, yaitu masih mengandung SLS (detergen).

Saya sempat coba 2-3 kali untuk cuci muka, kulit saya mulai terasa panas. Mulai dari muka sampai bahu bagian atas jadi merah-merah dan terasa panas kalau dipegang. Dan hal ini berlangsung selama beberapa hari. Waktu itu saya sudah coba berhenti pakai Cetaphil Gentle Cleanser-nya, tapi setelah sudah membaik, saya jadi takut mau pakai lagi. Memang sebenarnya belum tentu itu gara-gara Cetaphilnya, bisa saja saya alergi akan sesuatu. Tapi anehnya saya tidak makan makanan yang tidak biasanya saya makan, dan kebetulan terjadi waktu saya habis ganti sabun muka. Karena sudah terlanjur pesimis sama "Gentle Cleanser" itu, jadi saya jual lagi di Carousell dengan harga murah.

(nb: saya juga pernah pakai body lotion-nya Cetaphil, tapi kulit saya tidak apa-apa, malah menurut saya bagus banget karena awalnya kulit saya kering parah, dan kembali normal setelah pakai body lotion-nya)

Karena kejadian itu, saya coba cari-cari di internet lagi dan kebetulan nemu Sensatia Botanicals ini, yang punya sabun cuci muka "Soapless Facial Cleanser". Saya langsung tertarik beli karena lihat produk-produk lainnya juga semuanya organik.

Setelah barangnya datang dan saya coba, saya langsung jatuh cinta. Memang pertama kali agak kaget sama baunya, karena pakai bahan-bahan alami jadi kayak bau bunga-bunga dan bau tanaman gitu. Sebenarnya ada yang varian unscented, mungkin baunya lebih samar ya. Tapi waktu dipakai di muka rasanya enak banget, tidak membuat kulit kering sekaligus memberi rasa bersih juga. Dan terutama, tidak membuat kulit saya merah dan terasa panas.

Tapi kembali lagi, memang untuk suatu produk, tidak bisa sama hasilnya untuk semua orang ya. Karena ibu saya coba pakai produk itu, tapi malah muncul jerawat. Adik ipar saya juga coba tapi malah "mrintis" (muncul kasar-kasar atau seperti jerawat kecil-kecil). Kalau saya cocok dengan pembersih wajah ini karena memang kulit saya tipe kering ke normal. Mungkin untuk tipe kulit mudah berjerawat bisa pakai yang varian "Acne Clarifying Facial Cleanser".





Merasa cocok dengan Facial Cleanser-nya, saya kemudian coba produk-produk lain juga.
1. Cocoa & Honey Lip Bliss
Lip balm ini baunya enak karena bau coklat, dan ada rasa mint-mintnya. Setelah diaplikasikan di bibir, cukup enak juga karena memang melembabkan bibir saya yang lagi kering parah. Tapi memang gampang hilangnya yah, jadi harus sering dipulas lagi.


2. Hydrating Body Wash
Jadi ini sabun mandi cair (sebenernya mereka juga punya sabun mandi batangan tapi saya lebih suka pakai yang cair biar nggak ribet), dan menurut saya ini memang hydrating seperti namanya. Saya dulu sering sekali mengalami kulit kering di badan, terutama kaki bagian bawah lutut. Tapi saat pakai sabun ini, saya hampir tidak pernah mengalami "kekeringan" itu lagi. Mantul banget lah pokoknya. Sabunnya cukup berbusa juga kok walaupun tanpa detergen/SLS.

3. Hydrating Shampoo
Nah untuk produk ini sebenarnya saya kurang suka. Kenapa? Soalnya hampir nggak berbusa. Sedangkan saya sudah terbiasa keramas dengan banyak busa, karena terasa lebih bersih. Jadi pakai shampoo ini berasa kurang bersih gitu di kulit kepala. Kalau rambutnya sih, setelah dibilas memang terasa jadi keset, tapi waktu keramasnya itu loh, kayak kurang greget aja. Dan produk ini kayak kurang bisa nyebar, jadi saya harus ambil samponya agak banyak.

4. Hydrating Conditioner
Beda jauh sama shampoo-nya, kalau conditionernya ini saya sukaaa banget. Saya inget kepala saya dulu pernah gatal-gatal gara-gara pakai conditioner (merk sebangsanya pantene dll) di kulit kepala. Selain itu kepala juga jadi berminyak parah. Nah kalau conditioner ini, memang cara pakainya dari kulit kepala sampai ke ujung rambut. Jadi menurut saya ini untuk menyeimbangkan shampoo-nya. Walaupun shampoo-nya bikin rambut keset dan nyangkut-nyangkut, tapi setelah pakai ini jadi bener-bener mulus. Dan setelah dibilas, nggak membuat kulit kepala berminyak ataupun gatal-gatal. Cuma terasa lembut, itu ajah.
5. Cleopatra's Rose Facial Hydrate
Saya dapat produk ini dari adik ipar yang kebetulan pulang dari liburan di Bali (lumayan, dapat oleh-oleh). Untuk produk satu ini, sayang banget saya kurang suka. Pelembab ini bahan dasarnya minyak, jadi setelah diratakan di wajah juga terasa berminyak. Saya selalu pakai malam sehabis cuci muka, dan setelah beberapa hari malah di wajah saya ada spot yang kering banget, sampai terasa kasar-kasar dan mengelupas kecil-kecil. Sedih banget rasanya. Mungkin salah saya, karena di petunjuknya sudah ditulis untuk pakai toner dulu. Masalahnya dulu saya belum punya tonernya... Hehehe


6. Karena kulit saya kering, akhirnya saya jadi coba beli toner-nya, yang Neroli Blossom. Ini menurut saya bagus banget untuk yang kulitnya kering seperti saya. Toner ini seperti mist spray, jadi disemprotkan ke wajah dan tinggal diratakan dengan tangan. Saya kombinasikan ini dan Bio Oil, jadi setelah toner-nya kering (keringnya cukup cepat dan meresap di kulit, walaupun tanpa alkohol), saya oleskan Bio Oil di bagian-bagian yang kering. Alhasil setelah hampir seminggu, kulit saya sudah kembali mulus.

7. Barengan sama toner-nya, saya juga coba face scrub untuk menghilangkan sel-sel kulit mati. Baunya agak menyengat sih, tapi setelah dipakai cukup enak juga karena tidak membuat kulit wajah jadi kering.
Minusnya kalau menurut saya sih... Mungkin bulir-bulir scrub-nya agak kurang kecil. Saya masih merasa bulir-bulis scrub di sabun cuci muka seperti biore, ponds dll itu masih lebih kecil dan lebih bisa "menggosok" wajah dengan lembut. Tapi ingat, Sensatia ini scrubnya organik dari kelapa, sedangkan yang di sabun muka itu dari silica. Jadi ada plus-minusnya sendiri ya.

Jadi.... yah secinta itu saya sama Sensatia Botanicals. Walaupun memang ada beberapa yang kurang cocok di saya, tapi saya bisa maklumi mengingat ini organik. Malah produk-produk lainnya saya suka bangettt.

Jadi untuk ibu-ibu yang sedang hamil dan menyusui, bisa banget coba produk ini yah. Untuk lainnya yang mau coba pakai produk alami, ini bener-bener bagus. Apalagi ini produksi lokal lhoo. Ayo kita cintai produk Indonesia!

Requested Topic: Mengatasi BAPILNAS Tanpa Obat Kimia?

Halo ibu-ibu semuanyaaa... Maaf ya karena saya lama tidak menulis di blog ini, karena akhir-akhir ini rasanya capek dan sibuk dengan kerjaan...