Kali ini saya mau bahas tentang topik yang di-request sama salah seorang ibu di kolom jawaban di Instagram @babyminediary, yaitu tentang mengatasi BAPILNAS (Batuk, Pilek, Panas) pada anak tanpa obat kimia.
Memang yah tiga penyakit ini tuh penyakit langganannya anak kecil. Bukan penyakit yang parah atau berbahaya sih, tapi kasihan lihat anak kita sakit kan. Apalagi kalau demam itu rasanya was-was, saya sampai selalu sedia termometer dan pegang dahi anak saya terus-terusan untuk cek suhunya.
Nah saya mau membagi pengalaman saya dalam mengatasi BAPILNAS pada anak saya yang hampir berumur 3 tahun ini:
BATUK-PILEK (atau salah satunya)
- BAPIL Ringan
2 Produk ini natural ya Buibu, jadi walaupun dalam packing seperti obat, tapi komposisinya bukan pakai obat-obatan yang biasa dikasih dari dokter. First Defense itu dibuat dari tanaman-tanaman seperti daun zaitun, hypericum, dll. Kalau echinacea itu di sini dibentuk pil jadi "Imboost Force". Saya tahu sebenarnya masih banyak obat-obat tradisional dari tanaman di Indonesia, tapi saya nggak ada akses buat nyarinya. Apadaya, rumah di daerah industri. Taman aja nggak punya 😠(jadi curhat kan).
Biasa saya kasih cuma sekali sehari walaupun di labelnya 3x sehari kalau untuk yang sedang sakit. Kenapa? Soalnya saya seling sama Sambucol (dan juga karena mahal :p). Tapi serius Buibu, Sambucol ini mantap kalau untuk gejala-gejala awal sakit. Di labelnya juga tulisannya lebih baik diminum dalam 24 jam gejala awal. Biasanya, dibarengi dengan makan makanan yang kuah-kuah dan air hangat, kondisi anak saya mulai membaik,
Kalau gejalanya tidak membaik (tapi tidak tambah parah) biasanya saya tambah frekuensinya, misal biasanya cuma kasih sambucol 1x dan Childlife Echinacea 1x, saya tambah jadi sambucol-nya 2 atau 3x sehari seperti di labelnya. Asal tidak melebihi dosis yang sudah disarankan ya.
- BAPIL berat
Pernah nih, anak saya setelah saya beri obat-obatan herbal seperti di atas itu, gejalanya tidak tambah ringan tapi naik tingkat jadi tambah parah. Ya udah kalau begitu, saya nggak berani memaksakan obat-obatan herbal untuk anak saya. Saya langsung kasih obat dokter (dulu pernah diresepkan oleh dokter), dan saya ikuti dosis pemberian obatnya.
Sebenarnya obat-obatan untuk batuk dan pilek itu cuma buat menekan gejalanya saja ya, kalau dokter anak saya biasanya kasih Isprinol juga untuk "membersihkan" virusnya. Tapi dikonsultasikan dulu ke dokter anak masing-masing ya.
PANAS (dan kombinasi Batuk-Pilek)
- Di bawah 38°C: Kalau anak saya sudah terasa agak hangat badannya (atau sumeng), biasanya saya kasih minum air putih yang banyak. Saya nggak langsung kasihkan obat, karena peningkatan suhu tubuh itu adalah respon alami tubuh untuk membunuh penyebab penyakit. Kalau malam dan badan anak masih sumeng, saya oles Young Living Essential Oil yang Peppermint dan Lavender masing-masing 1 tetes, lalu ditutup dengan kaus kaki. Ini sudah 2x mempan untuk anak saya.
- 38°C-39°C: Kalau suhu tubuh anak melebihi 38°C, selalu amati perilaku anak. Kalau anak masih ceria seperti biasanya, nyanyi-nyanyi, lari-larian, dan doyan makan ya biasanya saya kasih obat demam aja dan nggak usah panik. Saya biasa kasih yang bahannya Paracetamol, bukan yang Ibuprofen, karena Ibuprofen itu efek sampingnya lebih berbahaya dari paracetamol. Tidak lupa, saat tidur oleskan Young Living Essential Oil yang Peppermint dan Lavender seperti di atas (soalnya anak saya nggak suka kakinya diolesi minyak kalau masih bangun, kalau tidur kan dia nggak tau).
Kapan bawa anak ke rumah sakit?? Sekali lagi amati perilakunya ya Buibu. Kalau anak nggak mau makan minum dan lemas, dan suhunya sudah di atas 38°C, lebih baik dibawa ke dokter aja. Apalagi ditambah kalau suhunya di atas 39°C. Sebenarnya yang menyebabkan heat stroke atau "setep" kalau bahasa orang sini, itu adalah peningkatan suhu yang terlalu cepat. Jadi kalau suhunya meningkat perlahan dan anak terlihat ceria-ceria aja dengan suhu di bawah 39°C, tidak usah panik. Cukup beri obat dan banyak air putih, dan makanan-makanan yang mudah dicerna.
Jadi gitu Buibu, cara menangani BAPILNAS pada anak versi saya. Mungkin ada cara-cara lain yang ibu-ibu lain pakai? Boleh sharing yuk.